Kami sama-sama tampak sedang memikirkan sesuatu. Dia tampak
membenahkan kaca matanya sambil menerawang jauh.
Aku memandangnya dengan seksama. Struktur wajahnya
yang lonjong, hidungnya yang tidak mancung, tapi juga tidak mancung ke dalam.
Haha...
bibirnya yang membentuk senyuman termanis jika dilengkungkan ke atas, tubuhnya
yang jakung, kulitnya yang hitam karena terbakar sinar matahari ketika
menjalankan aktifitas outdoor ekskulnya, dan jam tangan hitam khasnya.
Semuanya
nampak begitu indah....
Kami berdua sama-sama duduk di kursi berwarna sama, di
ruangan yang sama, seragam yang tentunya juga sama, dan kami sama-sama tampak
menerawang jauh, memikirkan sesuatu.
Sekilas ia menyunggingkan senyumnya dan berdiri dari
bangkunya.
Aku melihatnya berjalan ke arahku, menggandeng tanganku dan kami
berjalan menyusuri koridor sekolah, berdua.
Kami menuju parkiran sepeda motor
dan dia mengerlingkan matanya tanda mengajakku untuk duduk di belakangnya. Aku mengerutkan
alisku, dia hanya menepuk tempat duduk di belakangnya dengan tertawa renyah. Aku berkedip lama, aku harus kembali.
Dan, ya! Aku kembali. Yang aku lihat semuanya adalah fana. Imajinasi
belaka. Aku masih terduduk di bangku kelas ini. Mimpi apa dia akan memperlakukanku seperti itu? Karena yang sebenarnya
terjadi adalah ketika dia berdiri dari tempat duduknya, dan menghampiri wanita
lain....
yang mungkin dicintainya.
dengan penuh perasaan,
pojok kelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar