Kepada seseorang yang (dulu) dengan bebas bisa kupanggil
sayang. Izinkan aku memanggilmu sayang dalam surat ini.
Maafkan aku sayang, untuk tidak bisa menjadi yang terbaik
bagimu.
Siang tadi aku menelusuri koridor sekolah kita, dan
menemukan banyak bayangan kita. Bayangan yang menunjukkan saat kamu menggodaku
dengan berbagai tingkah konyolmu, saat kamu mengungkapkan kata-kata ajaib, saat
kamu menenangkan aku, saat kamu mengantarku ke mobil yang menjemputku. Bahkan
aku tahu persis bahwa kamu tidak pernah membuatku menangis, selalu berusaha
keras membuatku tertawa di bawah tekanan berbagai masalah.
Kamu terlalu baik, sayang, dan sayangnya aku baru menyadari
itu.
Aku merindukan sikap manismu yang dulu, senyumanmu yang
tertuju untukku. Sungguh, aku meminta maaf untuk menyakitimu dengan berbagai
sikapku yang tidak menghargaimu kala itu.
Kamu baik, terlalu baik untuk melakukan banyak hal kecil,
indah, manis padaku kala itu. Aku tidak bisa membalasnya. Aku memutuskan untuk
mengakhiri semuanya, tapi kamu bersikukuh ingin mempertahankannya. Bodoh sekali
aku, tetap melepasmu begitu saja hanya untuk seseorang yang sudah aku tahu akan
menyakitiku kelak. Sayang, aku tahu aku melakukan hal yang salah, tapi kala itu
entah mengapa aku tetap melakukannya. Sekali lagi, maafkan aku sayang. Tidak
bisa mengerti rasa sayangmu dan keindahan memilikimu dengan segala kelebihan
dan kekuranganmu.
Sayang, aku tahu aku salah untuk tidak bisa melupakanmu yang
telah berada di pelukkan wanita lain. Tapi sayangku, aku belum bisa, atau mungkin
tidak bisa merelakanmu dengan wanita itu. Bagaimana mungkin aku merelakan
wanita itu membuat mulut manismu mampu berkata kasar sedangkan dulu waktu
itu kamu selalu bertutur kata halus? Kamu berubah, sayang.
Sayang, aku menginginkanmu, merindukanmu, yang dulu. Sayang,
salahkah apabila aku berharap agar kamu kembali pada kamu-ku yang dulu? Dan
mengulang semuanya bersamaku? Semoga ini belum terlambat sayang. Jangan berubah menjadi seseorang yang tak
lagi aku kenal.
Aku (masih) mencintaimu, sayang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar