Selasa, 23 Agustus 2011

Kenyataan..

bagaimana jika kalian dihadapkan pada suatu kenyataan pahit. akankah kalian menyerah & melupakan kenyataan itu, atau kalian akan berjuang untuk mengubah kenyataan pahit menjadi kenyataan pahit? kenyataan ini terlalu menyakitkan, dan terlalu susah juga untuk dilupakan, terlalu sayang untuk ditinggalkan, terlalu perih untuk diperjuangkan.
dia seseorang yg selalu membuatku bahagia, merasa nyaman. pintar secara akademis dan non akademis, dasar keagamaannyapun cukup kuat. dan yg penting dia itu down to earth dan apa adanya. dialah seseorang yg menginspirasi dan memotivasiku untuk terus berubah menjadi lebih baik. tapi aku harus menelan kenyataan super pahit, yang mau tak mau membuatku meneteskan air mata. baru kali ini aku menangis karena hal yg umum pada khalayak remaja, baru kali ini, dan itu karena DIA.
sudah lama aku dekat dengannya, kurang lebih 2 tahun. dan selama 2 tahun itu pula aku berjuang untuk tetap menjadi secret admirernya. berjuang bertingkah senormal mungkin di hadapannya, berjuang untuk tetap mencintainya secara diam-diam dan mungkin sekarang adalah waktuku untuk berjuang mati-matian untuk mematikan rasaku terhadapnya.
pagi itu aku membuka akun facebooknya, dia memberi tahu password dan emailnya secara cuma-cuma padaku. entahlah. akupun mengobrak-abrik isi messagesnya. ada recent chatnya bersama salah seorang teman sekelasku setahun yg lalu, Sinta.

Sinta : aku ngga suka Nia. dia itu sombong, suka nyindir, lebay, dll lah!
Dika : Oh iya kah? iya iya
Sinta : dia ngga pernah gitukan ke kamu?
Dika : pernah tapi ngga aku tanggepin
Sinta : oh, lagian ngapain sih kamu manggil 'adek & kakak' sama dia? kan kita se grade
Dika : taudah, lagian aku males.
Sinta : ooh...

JLEB! sumpah itu nusuk banget, sakit! setahun yg lalu aku sempat dekat dengan dia. aku ngga bisa nahan air mataku. aku nangis sekenceng-kencengnya. mungkin ini yang di maksud @poconggg , "Jatuh cinta adalah patah hati yang tertunda". akhirnya aku memutuskan untuk bercerita pada sahabatku, Aul. Aul menyarankanku untuk menanyakan kepastian akan messages itu pada Dika karena messages itu sudah setahun yg lalu, akhirnya aku memberanikan diri untuk mengkonfirmasi

Aku : Dika, kalau aku banyak salah maaf ya. aku tau sifatku buruk di mata orang. dan kalau emang ngga mau          manggil 'kakak & adek' ngga usah ngga papa kok;)
Dika: weits, kamu ini ngomong apa sih? nggak ada yg buruk ;)
Aku : aku ngomong sesuai fakta kok hehe.
Dika: ngomong apasih kamu dek
Aku : oh iya udah aku blg kan kalau ngga suka panggil 'adek & kakak' gausah gpp kok
Dika: sekali lagi ya, aku ikhlas dek! emangnya ada apa sih?
Aku : nggak papa kok hehe
Dika: mungkin dulu aku ngga terlalu kenal km kaya sekarang. maaf ya..
dst....
dia lupa akan perihal chat dia setahun yg lalu. semenjak itu, aku merasa tak sanggup lagi berhubungan dengannya walau hanya lewat sms, facebook. "Pretend I'm okay with it all, act like there's nothing wrong". dan satu lagi kekuatanku, FAKE SMILE.
sampai sekarang aku belum tahu harus berbuat apa, menjauhinya, memperjuangkannya atau hanya menggantung kenyataan ini.....

Malang, 24 Agustus 2011

22IXC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers